Web berdasarkan teknologinya terbagi menjadi dua, yaitu web statis dan web dinamis. Persamaan antara web statis dan web dinamis yaitu keduanya merupakan suatu website yang menampilkan halaman yang ditampilkan di internet yang memuat informasi tertentu (khusus).
Web Dinamis
Dalam web dinamis, interaksi yang terjadi antara pengguna dan server sangat kompleks. Seseorang bisa mengubah konten dari halaman tertentu menggunakan browser. Request (permintaan) dari pengguna dapat diproses oleh server yang kemudian ditampilkan dalam isi yang berbeda-beda menurut alur programnya. Halaman-halaman web tersebut memiliki database. Web dinamis, memiliki data dan informasi yang berbeda-beda tergantung input yang disampaikan client. Dokumen yang sampai di client akan berbeda dengan dokumen yang ada di web server.
Contoh dari web dinamis adalah portal berita dan jejaring sosial. Isinya sering diperbaharui (di-update) oleh pemilik atau penggunanya. Bahkan untuk jejaring sosial sangat sering di-update setiap harinya.
Web Statis
Web statis adalah website yang mana pengguna tidak bisa mengubah konten dari web secara langsung menggunakan browser. Interaksi yang terjadi antara pengguna dan server hanyalah seputar pemrosesan link saja. Halaman-halaman web tidak memliki database, data dan informasi yang ada pada web statis tidak berubah-ubah kecuali diubah sintaksnya. Dokumen web yang dikirim kepada client akan sama isinya dengan apa yang ada di web server.
Contoh dari web statis adalah web yang berisi profil perusahaan. Di sana hanya ada beberapa halaman dan kontennya hampir tidak pernah berubah karena konten langsung diletakan dalam file HTML.
Perbedaan Web Dinamis dan Web Statis
Web Statis |
Web Dinamis |
Pengunjung atau visitor website hanya dapat mengakses dan menikmati konten yang ada di dalam website tersebut. | Pengunjung dapat melakukan beragam hal, seperti mengkostumisasi atau mengubah isi atau tampilan website sesuai keinginan. Pengguna juga bisa melakukan login dalam website tersebut. |
Situs pada web statis lebih sulit diubah. Pemilik website harus mengubah setiap halaman website. | Situs pada web dinamis lebih mudah diubah walaupun perubahan dilakukan terhadap ratusan halaman dalam website tersebut. |
Website statis biasanya digunakan dalam situs penjualan yang hanya menjual satu produk. Biasanya hanya berisi sales letter dan nomor telepon yang bisa dihubungi. | Website dinamis digunakan dalam beragam fungsi. Seperti situs jejaring sosial, toko online, blog, portal berita, situs pencarian, dll. |
Proses pembuatan website statis sangatlah mudah dan memakan waktu yang relatif singkat. Karena menggunakan bahasa pemrograman yang sangat sederhana. | Proses pembuatan website dinamis jika dimulai dari nol sangatlah rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Waktu yang diperlukan bisa satu bulan bahkan lebih. |
Bahasa pemrograman yang digunakan oleh website statis adalah HTML dan CSS. | Bahasa pemrograman yang digunakan oleh website dinamis adalah HTML, ASP, JavaScript, CSS, dan PHP. |
Ukuran website statis relatif sangat kecil sehingga dapat diakses dengan cepat. | Ukuran website dinamis cenderung besar karena harus memuat beragam jenis bahasa pemrograman. Sehingga waktu pemuatan atau loading bisa lebih lama. |
Desain website statis sangatlah sederhana karena hanya menggunakan bahasa pemrograman HTML dan CSS sehingga variasi desain yang tersedia sangatlah terbatas. | Desain website dinamis cenderung lebih modern dan elegan. Namun, hal itu bergantung pada keahlian pemilik website dalam mendesain sebuah website. |
Isi konten pada website statis sangat jarang dirubah (di update). | Isi konten pada website dinamis selalu diperbarui dan selalu ditambah sesuai keinginan pemilik website atau bahkan pengguna website. |
Website statis tidak menggunakan database karena tidak perlu menyimpan data atau memproses data. | Website dinamis sangatlah memerlukan database. Biasanya mereka menggunakan database seperti MySQL, Oracle, dll. |